Sabtu, 10 Oktober 2009

Selamat dan Sukses

Majelis Jemaat Bukit Tamalanrea mengucapkan selamat dan sukses kepada pengurus dan Panitia pelaksana LKPD V PPGT Jemaat Bukit Tamalanrea atas terlaksananya Kamp Pembinaan Dasar (KPD) dan Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Dasar (LKPD) V PPGT JBT
semoga setiap kader yang telah dibina menjadi pemimpin yang siap utus dan kembali ke persekutuan membangun PPGT JBT.


Selamat mempersiapkan kegitan kepada panitia pekan anak KARGT Jemaat Bukit Tamalanrea tahun 2009

Kepada PWGT Jemaat Bukit Tamalanrea, selamat menjalankan tugas pelayanan selaku panitia pelaksana perayaan natal PWGT Klasis Makassar.

Tuhan memberkati.

Jumat, 07 Agustus 2009





Jacqlien Celosse - Arti KehadiranMu














Tujuh Karakteristik Gereja yang Hidup

Gereja yang hidup adalah gereja yang?meminjam istilah Dietrich Bonhoeffer?ke dalam bermakna, ke luar relevan. Dengan kata lain, kehadirannya dirasakan tidak hanya oleh umat, tetapi juga oleh masyarakat di sekitarnya. Gereja yang hidup, pada dirinya sendiri, adalah Injil, kabar baik, bukan hanya bagi para warga jemaat di dalamnya, tetapi juga bagi masyarakat di luar gereja. Ia seperti ?oase? di tengah padang gurun dunia. Berikut ini adalah tujuh karakteristik gereja yang hidup.

1.Visi yang jelas
Visi seumpama titik terang di ujung lorong yang gelap, kepadanya segala daya dan upaya diarahkan. Visi tidak hanya akan menjawab pertanyaan untuk apa gereja itu ada, tapi juga kemana gereja itu akan mengarah. Oleh sebab itu, gereja ada tidak sekadar ?menggelinding?. Padat programnya, sibuk aktivitasnya, tetapi tidak jelas maknanya. Gereja mesti tahu kemana arah tujuan dan apa yang ingin dicapai. Ia tidak berjalan bagai dalam labirin tak berujung. Dalam Amsal 29:18 versi King James dikatakan, ?Where there is no vision, the people perish.??Tanpa visi, rakyat binasa (Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan: ?Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat?). Memiliki visi seumpama anak panah yang punya sasaran bidik; itik di mana semua energi, kemampuan, dan perhatian seluruh anggota diarahkan; landasan sekaligus tujuan dari semua kegiatan dan program gereja.

2.Struktur organisasi yang dinamis
Tidak ada yang meragukan peran Roh Kudus dalam gereja. Namun, hal itu bukan berarti gereja tidak perlu ditata. Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (1 Korinstus 14:40). Struktur organisasi yang dinamis memungkinkan ?aturan main? yang jelas, tegas, sekaligus terarah, sehingga gereja cepat tanggap, bereaksi secara akurat, dan berinteraksi secara tepat. Ketidakharmonisan bisa diminimalkan, potensi yang ada pun bisa disalurkan lebih efektif dan efisien untuk mencapai visi.

3.Ibadah yang hangat
Guru Sekolah Minggu bertanya kepada seorang anak, ?Mengapa tidak boleh berisik di gereja?? Si anak menjawab, ?Karena mengganggu orang tidur!? Cerita ini memang hanya joke?lelucon, tetapi joke biasanya berangkat dari sebuah realitas tertentu. Ibadah yang hangat memungkinkan jemaat pulang dari beribadah dengan mendapatkan ?sesuatu?; baik dari khotbah yang disampaikan, maupun dari suasana ibadah yang dibangun, sehingga dapat dijadikan ?bekal? dalam hidup keseharian mereka.
Akan tetapi, jangan salah, ibadah yang ?hidup? tidak sama dengan ibadah yang ingar bingar, penuh musik, dan sorak sorai. John Stott berpendapat tentang ibadah yang penuh kekhidmatan sekaligus penuh sukacita, yaitu ketika warga jemaat turut terlibat dengan penuh antusias; khotbah disampaikan oleh hamba Tuhan yang secara sungguh-sungguh menyiapkan dan menggumuli firman Tuhan; tim musik dan pemandu pujian yang disiapkan dengan baik.

4.Persekutuan yang akrab
Relasi akrab antar warga jemaat itu penting. Relasi yang akrab akan mengikat mereka dalam sebuah persekutuan yang harmonis. Seumpama sebuah keluarga, perbedaan bisa tetap ada, bahkan juga konflik. Namun, itu semua tidak akan sampai memisahkan. Sebab ada dasar kokoh yang melandasi, yaitu kasih Kristus. Paulus sangat menekankan relasi kasih ini (Kolose 3:12-17, Filipi 2:1-11). Tuhan Yesus juga menasihatkan para murid untuk saling mengasihi (Yoh 15:12). Bahkan relasi kasih ini dikatakan sebagai identitas para murid-Nya (Yoh 15:14-16). Bisa jadi kedengarannya ?klise?, tetapi itulah yang harus dibangun. Tanpa dasar kasih Kristus, tidak akan ada keakraban. Ciri-ciri persekutuan yang akrab, yaitu adanya kerinduan untuk bertemu, rasa ?nyaman? dan ?aman? bila bersama-sama, dan ada keinginan untuk saling berbagi dan melindungi.

5.Pembinaan yang berkesinambungan dan terarah
Pembinaan kelompok-kelompok di dalam jemaat?sekolah minggu, remaja, pemuda, dewasa muda, dewasa?dilakukan secara berkesinambungan dan terarah; tidak sporadis; tidak berjalan sendiri-sendiri; bukan suka-suka kelompok yang bersangkutan. Begitu juga kelompok-kelompok lain, seperti persekutuan wilayah, kelompok sel, dan pendalaman Alkitab. Pertanyaan kunci guna menunjang pembinaan yang berkesinambungan dan terarah adalah apa yang mau dicapai pada masa yang akan datang.

6.Pelayanan ke luar dan ke dalam
Pelayanan yang dimaksud di sini adalah ?pelayanan sosial?, seperti ketika para rasul menunjuk ketujuh orang diaken dalam Kisah Para Rasul 6:1-7. Jadi, sementara para rasul fokus pada ?pelayanan firman?, ?pelayanan sosial? tidak terabaikan. Gereja tidak semestinya hanya berkutat dengan ?masalah rohani?, tetapi juga perlu ?menggarap pelayanan sosial?; kepada jemaat?perkunjungan, diakonia, dan sebagainya?dan kepada masyarakat di sekitar gereja?beasiswa, poliklinik, posyandu, pelatihan keterampilan, dan sebagainya. Untuk itu, gereja memerlukan inovasi-inovasi baru. Intinya adalah bagaimana agar kehadiran gereja betul-betul dapat dirasakan sebagai berkat.

7.Membawa perubahan hidup
Apabila misi ke luar gereja adalah supaya semakin banyak orang merasakan sapaan kasih Allah, mengenal, dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, misi ke dalam gereja adalah menjadikan warganya memiliki sikap hidup yang ?berbeda? dalam keseharian mereka di mana pun dan dalam peran apa pun. Seperti jemaat mula-mula yang tidak hanya bertumbuh di dalam, tetapi juga ?bersinar? di luar. Kisah Para Rasul 2:47 menyatakan, ?Dan mereka disukai semua orang.? Setiap orang kristiani memiliki identitas ganda; dipanggil dari dunia dan diutus ke dalam dunia. Artinya, dipanggil untuk menjadi berbeda dari ?orang dunia?, tanpa menjadi terpisah dari dunia. Identitas kekristenan semestinya tidak hanya tampak dalam kehidupan ibadah, tetapi juga nyata dalam kehidupan etis. Menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16).

Ayub Yahya (www.renunganharian.net)

Rabu, 05 Agustus 2009

Selamat

Majelis Jemaat Bukit Tamalanrea dan pengurus PPGT menyampaikan selamat kepada saudara-saudara yang telah lulus SNMPTN 2009. Selamat mempersiapkan diri untuk proses selanjutnya. kepada saudara-saudara yang belum berhasil dalam ujian tersebut, agar tetap semangat. jangan putus asa, Tuhan tahu yang terbaik sesuai kemampuan dan potensi kita masing-masing. Banyak jalan lain ke perguruan tinggi, tentunya dengan doa dan usaha yang lebih giat lagi.
Tuhan memberkati

Minggu, 12 Juli 2009

Renungan : "Bersukurlah...."

Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat membaca …anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat ..anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara,kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan ..anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa Merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati ..anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.

Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat ..anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran ..anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

Jika orang tua anda masih hidup & menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan mereka …maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikanlangka.

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia …anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini……anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali Semoga anda menikmati hari yang indah ini.

Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Dengan bersyukur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.

Kamis, 09 Juli 2009

Dokumentasi Pembangunan Gedung Gereja JBT

"Wajah bangunan kantor Jemaat Bukit Tamalanrea yang menunggu dukungan doa, dana dan moral dari Bapak/Ibu/Sdr(i). Pembangunan diestimasikan telah mencapai 70%, dan persembahan yang tulus dari segenap warga jemaat akan menentukan penyelesaian bangunan ini. Informasi, hubungi kantor gereja JBT 0411 580220"






Pembangunan Kantor Jemaat Bukit Tamalanrea

PEMBANGUNAN KANTOR JEMAAT (berlantai 2) saat ini sedang berlangsung. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 21 Desember 2007, dan terus diupayakan perampungannya oleh panitia pembangunan yang diketuai oleh Bpk. Pnt. Bernadus Bakti Upa’. Puji Tuhan, melalui kerja keras dan dukungan segenap warga jemaat, bangunan lantai I telah selesai di kerjakan dan saat ini telah dimanfaatkan untuk sementara sebagai kantor jemaat dan konsistori, serta ruang ibadah anak remaja sambil menunggu perampungan bangunan di lantai 2. Pembiayaan Pembangunan ini bersumber dari persembahan warga jemaat. Saat ini bangunan tersebut masih menanti persembahan kita. Persembahan bapak/ibu/saudara-saudari dapat disampaikan kepada Panitia atau lewat Pundi pada setiap kebaktian atau juga dapat disampaikan lewat kantor jemaat (via Tata Usaha selama jam kerja, 08.00 s.d. 14.00 wita). Bangunan tersebut direncanakan diatapi pada bulan ini (Juli 2009), jika persembahan bapak/ibu/saudara dapat mencukupi untuk pengadaan material atap (dibutuhkan + 485 lembar atap Surya Roof, perlembarnya sekitar Rp. 45.000,-.
Bapak/ibu dapat menyatakan persembahan 1 atau 3 lembar atap (tergantung) berkat yang ada pada kita. Bila ada keluarga atau kerabat di luar kota Makassar yang menurut bapak/ibu dapat dimohonkan persembahannya maka disilahkan mengambil surat permohonan panitia di kantor jemaat setiap jam kerja.
Bila gedung ini selesai (2 lantai) maka keseluruhannya terdapat ruangan : 1 ruangan untuk kebaktian KAR (dulu Sekolah Minggu), ruang konsistori, 1 ruangan sebagai klinik, tempat tinggal koster (semuanya dilantai 1) di lantai 2 terdapat ruang kerja Pendeta Jemaat, ruang kerja TU, 2 ruangan sebagai sekretariat Pelayanan Kelompok Kategorial (dulu OIG) dan sebuah ruang rapat berkapasitas 25 orang. Pada perencanaan awal (Agustus 2007) gedung ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp. 480 juta. Sampai saat ini (30 Juni 2009) progress fisik pekerjaan diperkirakan telah mencapai 71% dan dana yang telah digunakan + Rp. 300 juta yang sumbernya dari persembahan warga jemaat. Gedung ini masih menanti persembahan kita.
Ayo! nyatakan syukur kita.